Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Cabang Kolaka Utara, meninjau langsung lokasi terdampak banjir bandang di Dusun Lanipa desa Sulaho, Desa Lapasipasi dan Desa Tebongeano pada Sabtu 09 Januari 2020.
Selain membawa bantuan untuk korban Pengurus SAPMA PP CAB. Kolaka Utara dalam observasinya juga menemukan sejumlah masalah. Diantaranya pengelolaan sistem saluran air yang kurang baik, khususnya di Dusun Lanipa Desa Sulaho. Selain itu sedimen lumpur yang terbawa banjir masih mengendap dan harus segera dibuatkan kolam pengendapan atau sediment Pond.
Masalah lain adalah saluran air yang tersumbat hingga menggenangi lahan pertanian warga. Akibatnya banyak tanaman warga yang mati dan hal ini dapat menurunkan pendapatan warga yang dominan hidup sebagai petani.
Syarif ketua SAPMA PP menjelaskan sejumlah masalah di atas harus diselesaikam dengan melibatkan seluruh stakeholder utamanya dari pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Kolaka Utara, Dinas Perumahan dan Dinas PU (10/01/2020).
“Dalam menyelesaikan masalah ini harus melibatkan seluruh stakeholder, utamanya dari Pemda Kolaka Utara dalam hal ini Dinas Perumahan dan Dinas PU,” kata Syarif menjelaskan.
Lebih lanjut Syarif menjelaskan, selain masalah di atas banjir lumpur yang menerpa pemukiman hingga merusak lahan pertanian warga diakibatkan adanya aktifitas tambang. Warga di desa menuturkan kepada SAPMA PP lumpur yang terbawa banjir ada selama aktifitas tambang terbuka.
Syarif menambahkan terkait aktifitas tambang yang telah berdampak pada pemukiman dan lahan pertanian, pihaknya akan melakukan komunikasi secara persuasif kepada Pemda Kolaka Utara. Selain dampak lingkungan hal yang menjadi perhatian adalah efek banjir telah merusak lahan pertanian dan menurunkan pendapatan warga.
Misalkan kata Syarif, warga yang dulunya bisa memperoleh lebih dari 1 ton kelapa, kini hanya bisa memperoleh beberapa kwintal. Hal ini memastikan bencana telah memberi pengaruh yang besar pada pendapatan warga.
Syarif berharap, dengan adanya informasi dan masukan dari SAPMA PP serta pelibatan stakeholder dalam penanganan pasca bencana, bencana serupa tak akan terulang lagi kedepannya.
“Kami akan memberikan masukan kepada Pemda dengan pendekatan dan komunikasi secara persuasif, karena ini menyangkut sumber hidup warga yang menjadi korban banjir, harapan kami akan ke depannya bencana serupa tidak terulang,” tutur Syarif.
Reporter : Yuda Ahmad
Penulis : Yuda Ahmad
Editor : Emil Halim