Koluttimes – Mengangkat tema “Spirit Kemerdekaan, Menggerakkan Literasi Desa”, Kolaborasi berbagai Komunitas, Organisasi, Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Pemuda, Jurnalis, Mahasiswa, Pelajar, Masyarakat dan Pemerintah Desa Woitombo, hingga melibatkan Pemerintah Daerah, sukses menggelar Kemah Rakyat.
Bertempat di Desa Woitombo, Kecamatan Lambai, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), kegiatan tersebut berlangsung mulai jumat (18/8) hingga minggu (20/8). Lebih dari 200 peserta dan relawan tergabung ikut berpartisipasi dalam kegiatan kali ini. Senin (21/8/2023)
Dalam kegiatan kemah rakyat tersebut, juga dihadiri Pegiat Literasi dari Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan (Sul-Sel), ada Founder Rumah Baca Akkitanawa, Asran Salam, Pengelola Lembaga Pendidikan dan Inisiator Kemah Relawan Pendidikan (KeRen), Muhammad Ashar Sabri, S.HI.,M.H., dan Mazra Yasir, dan juga Relawan Pendidikan Internasional dari Negara Belgia, Estelle Nicole Liliane dan Aloise.
Pj. Bupati Kolut Parinringi, S.E.,M.Si., yang diwakili Asisten l, Mukhlis Bachtiar, S.Pi.,M.P., hadir membuka kegiatan, ia menyatakan apresiasinya terhadap kolaborasi yang dilakukan oleh berbagai komunitas ini. Kolaborasi seperti ini merupakan contoh yang sangat bagus.
“Kegiatan Literasi di Desa Woitombo sudah yang ketiga kalinya, semoga kedepannya kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan,” kata Mukhlis Bachtiar.
Selama kemah literasi berlangsung, peserta dan relawan diajak untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang telah dirancang. Mereka terlibat dalam Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK), Kegiatan Belajar Bermain (KBB), Kegiatan Bersama Masyarakat (KBM), Bincang Relawan, Parenting, Pentas Seni, senam pagi, fun games, dan refleksi.
Sementara itu Kepala Desa Woitombo, Muhammad Akbar, S. Pd., mengatakan, Kemah Literasi jilid 3 yang dikemas dalam Kemah Rakyat ini adalah wujud penegasan komitmen kami selaku Pemerintah Desa Woitombo dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) warga kami. Kami memandang bahwa salah satu caranya adalah menguatkan literasi warga, meskipun kami sangat paham bahwa membangun budaya literasi warga itu tak semudah membangun fisik atau infrastruktur di desa.
“Namun, dengan kehadiran Perpusdes Woipedia yang disupport oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Perpustakaan Daerah Kolut dan jejaring komunitas di Kolut, kami optimis akselerasi pembangunan SDM warga kami dan masyarakat Kolut pada umumnya bisa diwujudkan,” ujarnya.
Kegiatan ini merupakan contoh inspiratif tentang bagaimana kolaborasi antara komunitas literasi dapat memiliki dampak yang signifikan. Diharapkan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan di desa-desa lain untuk memberikan akses yang lebih luas terhadap literasi. (Red)